Tantrum pada anak adalah hal yang umum, terutama pada balita yang masih belajar mengekspresikan emosi. Tantrum bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti rasa frustrasi, lelah, atau keinginan yang tidak terpenuhi. Mengatasi tantrum dengan cara yang bijak adalah kunci untuk membantu anak belajar mengelola emosinya. Yuk, simak beberapa cara efektif yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi tantrum dengan tenang dan penuh kasih.
1. Tetap Tenang dan Jangan Ikut Emosi
Langkah pertama yang penting saat menghadapi tantrum adalah tetap tenang. Ketika anak mulai marah dan menangis, kita cenderung ikut merasa frustrasi, tapi tetaplah sabar. Respon yang tenang membantu anak merasa lebih aman dan mengurangi intensitas tantrumnya. Tarik napas dalam-dalam dan fokus untuk tetap sabar, meski situasinya cukup sulit.
Dengan tetap tenang, kamu juga bisa berpikir lebih jernih dalam mencari cara untuk menenangkan anak. Tunjukkan empati dan jangan memberikan respons marah, karena hal itu bisa membuat tantrum semakin buruk.
2. Kenali Penyebab Tantrum
Mencari tahu apa yang memicu tantrum sangat penting agar kamu bisa mencegahnya di kemudian hari. Tanyakan pada diri sendiri, apakah anak sedang lelah, lapar, atau merasa tidak nyaman? Banyak tantrum disebabkan oleh kebutuhan dasar anak yang tidak terpenuhi atau situasi yang membuatnya frustasi.
Jika kamu bisa mengidentifikasi penyebabnya, cobalah mengatasinya sebelum tantrum terjadi. Misalnya, jika anak sering tantrum saat lelah, pastikan dia memiliki waktu istirahat yang cukup atau lingkungan yang nyaman untuk tidur.
3. Alihkan Perhatian dengan Aktivitas Menarik
Mengalihkan perhatian anak bisa menjadi cara yang efektif untuk meredakan tantrum. Ketika anak mulai marah, cobalah mengajak mereka fokus pada hal lain yang menarik, seperti mainan, cerita, atau aktivitas favoritnya. Hal ini membantu anak lupa dengan apa yang membuatnya marah dan perlahan meredakan emosinya.
Penting untuk tidak memaksa, namun lakukan pendekatan yang lembut agar anak bisa tertarik. Misalnya, kamu bisa mengajaknya melihat buku gambar favorit atau mengeluarkan mainan yang belum dimainkan hari itu.
4. Berikan Pelukan atau Sentuhan Lembut
Sentuhan fisik yang lembut, seperti pelukan, usapan punggung, atau genggaman tangan, bisa sangat menenangkan bagi anak yang sedang tantrum. Pelukan memberikan rasa aman dan kasih sayang yang dibutuhkan anak saat emosinya sedang tidak stabil.
Jika anak merasa diterima dan dipahami, dia akan merasa lebih nyaman dan perlahan meredakan tantrumnya. Pastikan kamu berbicara dengan suara lembut saat memeluknya, untuk menunjukkan bahwa kamu ada di sana untuknya.
5. Ajarkan Anak Mengenali Emosi
Anak-anak yang sering mengalami tantrum bisa jadi kesulitan mengekspresikan emosi. Cobalah ajarkan mereka cara mengenali dan menyebutkan emosi yang dirasakan, seperti marah, sedih, atau kecewa. Misalnya, kamu bisa berkata, “Kamu marah karena tidak bisa main sekarang, ya?”
Memberikan nama pada perasaan mereka membantu anak memahami emosinya sendiri dan menemukan cara yang lebih baik untuk mengekspresikannya. Seiring waktu, anak akan belajar bahwa ada cara lain untuk mengekspresikan diri tanpa harus tantrum.
6. Berikan Pilihan dan Kontrol yang Tepat
Kadang-kadang, anak mengalami tantrum karena merasa tidak punya kendali. Memberikan pilihan sederhana bisa membantu mereka merasa lebih dihargai dan mengurangi risiko tantrum. Misalnya, beri pilihan, “Kamu mau minum susu atau jus?” atau “Kamu mau pakai baju warna biru atau merah?”
Pilihan yang tepat membuat anak merasa memiliki kendali atas dirinya, yang bisa membantu mengurangi ledakan emosi dan membuat mereka lebih kooperatif.
7. Tetapkan Batas dengan Konsisten
Walaupun penting untuk sabar, kamu juga perlu menetapkan batas yang jelas saat anak sedang tantrum. Jangan langsung menyerah pada keinginan anak saat tantrum, karena ini bisa membuat anak berpikir bahwa tantrum adalah cara efektif untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
Tetapkan batas dengan konsisten, namun tetap tunjukkan empati. Jelaskan kepada anak bahwa menangis atau marah tidak akan mengubah keputusan yang telah kamu buat. Dengan cara ini, anak akan belajar bahwa ada aturan yang harus dihormati.
Kesimpulan
Mengatasi tantrum membutuhkan kesabaran dan pemahaman yang lebih dalam terhadap emosi anak. Dengan pendekatan yang tenang, perhatian, dan kasih sayang, kamu bisa membantu anak belajar mengelola emosinya secara positif. Tantrum bukan sesuatu yang perlu ditakuti, tapi bisa menjadi momen belajar bagi anak untuk memahami perasaan mereka sendiri.